Sering Gagal Interview Kerja? Pahami 9 Pertanyaan 'Jebakan Batman' yang Perlu Kamu Tahu saat Interview
Monday, November 28, 2016
Add Comment
Kamu sering gagal saat mengikuti interview HRD? Atau kamu juga merasa grogi saat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan interviewer? Grogi adalah hal wajar yang dialami semua pelamar kerja.
Kamu berpikir terlalu keras untuk menjawab pertanyaan tadi dengan
jawaban yang sempurna. Hal inilah yang membuatmu terkesan gugup ketika
tak bisa menjawab pertanyaan dari HRD. Padahal, interviewer HRD kadang hanya memberikan pertanyaan sederhana yang seharusnya bisa kamu jawab. Jika kamu sudah mengikuti beberapa interview
HRD, tentu kamu peka pada pertanyaan-pertanyaan yang sering mereka
ajukan untuk menjebakmu. Berikut trik menjawab pertanyaan “jebakan
batman” yang sering muncul saat interview.
Ceritakan tentang dirimu!
Ceritakan tentang dirimu!
Ini pertanyaan yang paling sering diajukan saat memulai interview. Di poin ini biasanya interviewer
hanya ingin mengetahui gambaran dirimu secara umum. Terkadang kamu
dibuat bingung karena pertanyaan ini terasa terlalu luas. Kamu tak perlu
repot bercerita panjang lebar karena hal ini membuat interviewer jenuh mendengarkanmu. Kamu cukup berpegang pada poin berikut: nama, alamat, usia, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja. Dari jawaban singkatmu tadi, interviewer sudah cukup paham untuk melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Selain itu, jangan lupa berikan first impression yang baik, misalnya dengan memberikan senyuman dan gaya bahasa yang lugas, di pertanyaan ini untuk menarik minat interviewer.
Apa isi tugas akhirmu?
Pertanyaan tentang tugas akhir juga muncul setelah interviewer mengetahui pendidikan terakhir yang kamu tempuh. Ini bukanlah pertanyaan sulit karena kamu juga tak mungkin lupa pada isi tugas akhirmu.
Kamu tak perlu gugup menjawab pertanyaan ini. Ingatlah bahwa yang di
hadapanmu bukan dosen penguji tugas akhir. Percayalah bahwa interviewer pasti tak memahami 100% isi tugas akhirmu. Melalui pertanyaan ini, interviewer
hanya ingin menguji kemampuan akademik dan pengalamanmu saat turun
lapangan secara umum. Jadi, kamu hanya perlu ceritakan garis besar tugas
akhirmu. Misalnya: judul, latar belakang penelitianmu, metode
penelitianmu secara singkat, dan hasil penelitianmu. Jika kamu
mengerjakan tugas akhirmu dengan sungguh-sungguh, tentu kamu tak
mengalami kesulitan melewati pertanyaan ini.
Sebutkan kelebihan dan kekuranganmu!
Saat pertanyaan ini diajukan kepadamu, pastikan kamu tidak terlihat berpikir keras saat menjawabnya. Interviewer
mengajukan pertanyaan ini untuk menilai seberapa jauh kamu bisa menilai
diri sendiri. Jangan pernah ragu menunjukkan kelebihanmu, misalnya
disiplin, pekerja keras, bertanggung jawab, dan lain-lain. Namun, kamu
perlu berhati-hati untuk menjawab bagian kekuranganmu. Sebisa mungkin
hindari jawaban seperti pemarah, moody, susah mengendalikan emosi. Sisi negatifmu ini justru membuat interviewer
berpikir ulang untuk merekrutmu. Cobalah untuk menggali beberapa
kekuranganmu dengan gaya cerita yang berbeda. Misalnya, kamu terlalu
perfeksionis sehingga pekerjaan terkadang diselesaikan agak lama. Jadi, interviewer akan melihat sebuah sisi positif dari kekuranganmu tersebut.
Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?
Pelajarilah terlebih dahulu seluk-beluk perusahaan yang kamu lamar. Pertanyaan ini menjadi dasar penting bagi interviewer
untuk mengetahui seberapa besar minatmu akan perusahaan. Kamu bisa
persiapkan jawaban umum tentang perusahaan, misalnya bidang usaha
perusahaan dan produk atau jasa yang dijual. Dua hal tadi sudah cukup
mewakili keseriusanmu untuk bekerja di perusahaan yang kamu tuju.
Mengapa memilih resign dari perusahaan sebelumnya?
Kamu pasti mempunyai privacy untuk memilih resign dari perusahaan sebelumnya. Banyak faktor yang membuatmu resign.
Misalnya, gaji tak sesuai harapanmu, sistem kerja di perusahaan yang
tidak bagus, hubungan dengan rekan kerja yang kurang baik, dan
lain-lain. Saat interviewer mengajukan pertanyaan ini padamu, ingatlah untuk tidak memberikan kesan negatif pada keputusanmu untuk resign. Hindarilah jawaban yang memojokkan perusahaanmu sebelumnya. Kamu bisa mencoba untuk menuturkan alasan resign
dengan alur cerita yang lebih positif. Contohnya: keinginanmu untuk
mencari pengalaman baru, mencari perusahaan baru yang bisa memberi
kesempatan naik karir, atau mendapatkan penghasilan yang lebih baik dari
perusahaan sebelumnya.
Jelaskan pendapatmu tentang mantan atasanmu!
Pada pertanyaan ini interviewer ingin melihat hubungan yang
terjadi antara kamu dengan mantan atasanmu. Jika kamu menceritakan hal
buruk tentang mantan atasanmu, bisa jadi interviewer menilaimu
kurang luwes dalam beradaptasi dengan beberapa orang. Jadi, ceritakanlah
pengaruh dia dalam pembentukan kepribadianmu yang lebih baik. Bisa juga
kamu ceritakan sifat mantan atasanmu yang membuatmu belajar untuk
bekerja lebih cermat dan cepat. Buatlah jawaban yang mengindikasikan
suatu hubungan positif antara kamu dan mantan atasanmu.
Apa yang sudah kamu berikan untuk perusahaanmu sebelumnya?
Kamu tak perlu memiliki prestasi muluk-muluk untuk menjawab pertanyaan ini. Interviewer
hanya ingin mengetahui seberapa jauh kamu belajar di perusahaan
sebelumnya dan dampak yang bisa kamu berikan untuk perusahaan. Misalnya,
di perusahaan yang lama kamu berhasil membuat data base yang membantu
pencarian data di kantor. Hal ini berguna untuk penilaian interviewer terhadap inovasi-inovasi yang akan kamu berikan bagi perusahaan.
Jika kamu dapat menunjukkan kinerja yang baik di perusahaan yang lama,
bisa jadi interviewer akan memberikan kesempatan buat kamu untuk
bergabung di perusahaan mereka.
Berapa gaji yang kamu inginkan?
Ini salah satu pertanyaan paling menjebak yang diberikan kepadamu. Kamu harus tahu gaji yang layak untuk dirimu
dan keahlianmu. Biasanya gaji yang diberikan akan berpedoman dari dua
hal. Pertama, UMR di kota tersebut. Kedua, pengalaman kerja di tempat
sebelumnya. Jika kamu fresh graduate, buatlah kisaran gaji di
atas UMR tersebut. Jangan sampai gaji yang kamu inginkan terlalu rendah
atau bahkan terlalu tinggi dibandingkan UMR. Lain halnya jika kamu sudah
memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di tempat lain. Tentukan
target gaji yang kamu inginkan dan sesuaikan dengan posisi yang kamu
lamar. Intinya, pada pertanyaan ini interviewer menguji dirimu untuk dapat menghargai diri sendiri dengan layak.
Mengapa perusahaan harus merekrutmu?
Akhirnya sampai pula pada pertanyaan paling pamungkas yang paling menentukan. Kamu harus membuat closing
ini menjadi menarik, ibaratnya kamu jadi “marekting” untuk dirimu
sendiri. Tunjukkanlah rasa percaya dirimu saat menjawab pertanyaan ini.
Buat interviewer yakin pada pengalaman kerja dan keahlian yang kamu
miliki selama ini sehingga mereka tertarik untuk memprosesmu ke tahap
selanjutnya.
So, buanglah rasa grogi saat interview dan belajarlah untuk
menjawab pertanyaan tadi dengan tepat dan santai. Jangan biarkan dirimu
dikendalikan oleh ketegangan interview. Asalkan kamu tak terlalu berpikir keras menjawab pertanyan interviewer, suasana pun lebih mudah cair. Semoga sukses untuk interview selanjutnya!
Sumber: http://trivia.id
0 Response to "Sering Gagal Interview Kerja? Pahami 9 Pertanyaan 'Jebakan Batman' yang Perlu Kamu Tahu saat Interview"
Post a Comment