-->

Sering Gagal Interview Kerja? Pahami 9 Pertanyaan 'Jebakan Batman' yang Perlu Kamu Tahu saat Interview

Kamu sering gagal saat mengikuti interview HRD? Atau kamu juga merasa grogi saat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan interviewer? Grogi adalah hal wajar yang dialami semua pelamar kerja. Kamu berpikir terlalu keras untuk menjawab pertanyaan tadi dengan jawaban yang sempurna. Hal inilah yang membuatmu terkesan gugup ketika tak bisa menjawab pertanyaan dari HRD. Padahal, interviewer HRD kadang hanya memberikan pertanyaan sederhana yang seharusnya bisa kamu jawab. Jika kamu sudah mengikuti beberapa interview HRD, tentu kamu peka pada pertanyaan-pertanyaan yang sering mereka ajukan untuk menjebakmu. Berikut trik menjawab pertanyaan “jebakan batman” yang sering muncul saat interview.

 Ceritakan tentang dirimu!

Ini pertanyaan yang paling sering diajukan saat memulai interview. Di poin ini biasanya interviewer hanya ingin mengetahui gambaran dirimu secara umum. Terkadang kamu dibuat bingung karena pertanyaan ini terasa terlalu luas. Kamu tak perlu repot bercerita panjang lebar karena hal ini membuat interviewer jenuh mendengarkanmu. Kamu cukup berpegang pada poin berikut: nama, alamat, usia, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja. Dari jawaban singkatmu tadi, interviewer sudah cukup paham untuk melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Selain itu, jangan lupa berikan first impression yang baik, misalnya dengan memberikan senyuman dan gaya bahasa yang lugas, di pertanyaan ini untuk menarik minat interviewer.

Apa isi tugas akhirmu?

Pertanyaan tentang tugas akhir juga muncul setelah interviewer mengetahui pendidikan terakhir yang kamu tempuh. Ini bukanlah pertanyaan sulit karena kamu juga tak mungkin lupa pada isi tugas akhirmu. Kamu tak perlu gugup menjawab pertanyaan ini. Ingatlah bahwa yang di hadapanmu bukan dosen penguji tugas akhir. Percayalah bahwa interviewer pasti tak memahami 100% isi tugas akhirmu. Melalui pertanyaan ini, interviewer hanya ingin menguji kemampuan akademik dan pengalamanmu saat turun lapangan secara umum. Jadi, kamu hanya perlu ceritakan garis besar tugas akhirmu. Misalnya: judul, latar belakang penelitianmu, metode penelitianmu secara singkat, dan hasil penelitianmu. Jika kamu mengerjakan tugas akhirmu dengan sungguh-sungguh, tentu kamu tak mengalami kesulitan melewati pertanyaan ini.

Sebutkan kelebihan dan kekuranganmu!

Saat pertanyaan ini diajukan kepadamu, pastikan kamu tidak terlihat berpikir keras saat menjawabnya. Interviewer mengajukan pertanyaan ini untuk menilai seberapa jauh kamu bisa menilai diri sendiri. Jangan pernah ragu menunjukkan kelebihanmu, misalnya disiplin, pekerja keras, bertanggung jawab, dan lain-lain. Namun, kamu perlu berhati-hati untuk menjawab bagian kekuranganmu. Sebisa mungkin hindari jawaban seperti pemarah, moody, susah mengendalikan emosi. Sisi negatifmu ini justru membuat interviewer berpikir ulang untuk merekrutmu. Cobalah untuk menggali beberapa kekuranganmu dengan gaya cerita yang berbeda. Misalnya, kamu terlalu perfeksionis sehingga pekerjaan terkadang diselesaikan agak lama. Jadi, interviewer akan melihat sebuah sisi positif dari kekuranganmu tersebut. 

 Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?
  
Pelajarilah terlebih dahulu seluk-beluk perusahaan yang kamu lamar. Pertanyaan ini menjadi dasar penting bagi interviewer untuk mengetahui seberapa besar minatmu akan perusahaan. Kamu bisa persiapkan jawaban umum tentang perusahaan, misalnya bidang usaha perusahaan dan produk atau jasa yang dijual. Dua hal tadi sudah cukup mewakili keseriusanmu untuk bekerja di perusahaan yang kamu tuju.

Mengapa memilih resign dari perusahaan sebelumnya?

Kamu pasti mempunyai privacy untuk memilih resign dari perusahaan sebelumnya. Banyak faktor yang membuatmu resign. Misalnya, gaji tak sesuai harapanmu, sistem kerja di perusahaan yang tidak bagus, hubungan dengan rekan kerja yang kurang baik, dan lain-lain. Saat interviewer mengajukan pertanyaan ini padamu, ingatlah untuk tidak memberikan kesan negatif pada keputusanmu untuk resign. Hindarilah jawaban yang memojokkan perusahaanmu sebelumnya. Kamu bisa mencoba untuk menuturkan alasan resign dengan alur cerita yang lebih positif. Contohnya: keinginanmu untuk mencari pengalaman baru, mencari perusahaan baru yang bisa memberi kesempatan naik karir, atau mendapatkan penghasilan yang lebih baik dari perusahaan sebelumnya.

Jelaskan pendapatmu tentang mantan atasanmu!

Pada pertanyaan ini interviewer ingin melihat hubungan yang terjadi antara kamu dengan mantan atasanmu. Jika kamu menceritakan hal buruk tentang mantan atasanmu, bisa jadi interviewer menilaimu kurang luwes dalam beradaptasi dengan beberapa orang. Jadi, ceritakanlah pengaruh dia dalam pembentukan kepribadianmu yang lebih baik. Bisa juga kamu ceritakan sifat mantan atasanmu yang membuatmu belajar untuk bekerja lebih cermat dan cepat. Buatlah jawaban yang mengindikasikan suatu hubungan positif antara kamu dan mantan atasanmu.

 Apa yang sudah kamu berikan untuk perusahaanmu sebelumnya?

 Kamu tak perlu memiliki prestasi muluk-muluk untuk menjawab pertanyaan ini. Interviewer hanya ingin mengetahui seberapa jauh kamu belajar di perusahaan sebelumnya dan dampak yang bisa kamu berikan untuk perusahaan. Misalnya, di perusahaan yang lama kamu berhasil membuat data base yang membantu pencarian data di kantor. Hal ini berguna untuk penilaian interviewer terhadap inovasi-inovasi yang akan kamu berikan bagi perusahaan. Jika kamu dapat menunjukkan kinerja yang baik di perusahaan yang lama, bisa jadi interviewer akan memberikan kesempatan buat kamu untuk bergabung di perusahaan mereka.

 Berapa gaji yang kamu inginkan?

Ini salah satu pertanyaan paling menjebak yang diberikan kepadamu. Kamu harus tahu gaji yang layak untuk dirimu dan keahlianmu. Biasanya gaji yang diberikan akan berpedoman dari dua hal. Pertama, UMR di kota tersebut. Kedua, pengalaman kerja di tempat sebelumnya. Jika kamu fresh graduate, buatlah kisaran gaji di atas UMR tersebut. Jangan sampai gaji yang kamu inginkan terlalu rendah atau bahkan terlalu tinggi dibandingkan UMR. Lain halnya jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di tempat lain. Tentukan target gaji yang kamu inginkan dan sesuaikan dengan posisi yang kamu lamar. Intinya, pada pertanyaan ini interviewer menguji dirimu untuk dapat menghargai diri sendiri dengan layak.

Mengapa perusahaan harus merekrutmu?

Akhirnya sampai pula pada pertanyaan paling pamungkas yang paling menentukan. Kamu harus membuat closing ini menjadi menarik, ibaratnya kamu jadi “marekting” untuk dirimu sendiri. Tunjukkanlah rasa percaya dirimu saat menjawab pertanyaan ini. Buat interviewer yakin pada pengalaman kerja dan keahlian yang kamu miliki selama ini sehingga mereka tertarik untuk memprosesmu ke tahap selanjutnya. 

So, buanglah rasa grogi saat interview dan belajarlah untuk menjawab pertanyaan tadi dengan tepat dan santai. Jangan biarkan dirimu dikendalikan oleh ketegangan interview. Asalkan kamu tak terlalu berpikir keras menjawab pertanyan interviewer, suasana pun lebih mudah cair. Semoga sukses untuk interview selanjutnya!

Sumber:  http://trivia.id

0 Response to "Sering Gagal Interview Kerja? Pahami 9 Pertanyaan 'Jebakan Batman' yang Perlu Kamu Tahu saat Interview"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel